Rayakan HUT RI ke-79 Warga RW 05 Dusun Pasembon Gelar Doa Bersama dan Aneka Lomba

    Rayakan HUT RI ke-79 Warga RW 05 Dusun Pasembon Gelar Doa Bersama dan Aneka Lomba
    Acara Tahlilan dan Doa Bersama warga RW 05 dusun Pasembon desa Sambirejo

    Banyuwangi - Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT RI ke-79 warga Dusun Pasembon RW 05, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tahlilan dan doa bersama untuk mengawali aneka perlombaan, Sabtu (24/8/2024).

    Acara yang dilaksanakan di halaman ABID Karya Badminton milik Jumangin itu selain mengundang hadirkan 5 kelompok pengajian yasinan di wilayah tersebut, juga tampak dihadiri oleh Hari Liswanto selaku Kepala Desa Sambirejo, Syaiful Rohman Kepala Dusun Pasembon dan juga KH. Anwarudin, SQ serta para ulama setempat.

    Ketua Panitia pelaksana lomba Hadi Sukamto mengatakan, jika awalnya acara itu diselenggarakan dengan anggaran yang ditanggung seluruhnya oleh keluarga besar Jumangin, namun berjalannya waktu ternyata banyak warga antusias untuk ikut berpartisipasi sehingga acara lomba tersebut menjadi milik semua warga RT 05.

    "Kami selaku panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada warga yang telah berpartisipasi dan acara ini bukan lagi menjadi acara keluarga besar pak Jumangin namun menjadi acara milik seluruh warga RW 05. Untuk itu besar harapan kami esok hari Minggu 25 Agustus 2024, saat pelaksanaan lomba-lomba seluruh warga RW 05 juga bisa hadir untuk memeriahkan, " ucap Hadi.

    Demikian pula dengan Hari Liswanto Kepala Desa Sambirejo, mengaku bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh warga RW 05 Dusun Pasembon, dimana telah menunjukkan rasa nasionalisme dan kekompakan sehingga bisa menyelenggarakan acara lomba-lomba dalam memeriahkan HUT RI ke-79 tahun ini.

    "Saya selaku kepala desa merasa bangga dengan kekompakan warga Dusun Pasembon khususnya yang berada diwilayah RW 05. Bagaimanapun, hanya dengan rasa nasionalisme tinggi serta kekompakan wargalah acara ini bisa terlaksana, " kata Hari.

    Acara tahlilan dan doa bersama ditutup dengan tausyiah oleh KH Anwarudin, S.Q., yang diantaranya menyebutkan bahwa hanya dengan mempertahankan jati diri sendirilah bangsa Indonesia bisa tetap merdeka tanpa dijajah.

    "Mari kita jaga anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa dari hantaman pengaruh negatif yang dibawa kemajuan teknologi, karena saat ini dengan adanya internet dan canggihnya telpon pintar yang dipegang anak-anak kita jika tanpa pengawasan ekstra bisa sangat membahayakan, karena saat ini mereka sudah bisa menggenggam informasi dunia baik yang positif maupun yang negatif, " ungkap ulama besar yang juga pengasuh Pondok Pesantren MAS (Madinah Al-Musyarofah) itu.

    banyuwangi jawa timur hut ke-79 ri
    Bangorejo

    Bangorejo

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Ipuk Minta PC ISNU Banyuwangi Bermitra...

    Artikel Berikutnya

    Diduga Terima Setoran, Pidsus Polresta Banyuwangi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia
    Hendri Kampai: Seandainya Para Pejabat Jujur, Indonesia Pasti Makmur

    Ikuti Kami